YASTI

Kamis, 20 April 2017

Karya HB Jaasin

Beberapa pilihan puisi H.B. Jassin dalam Darah Laut
Kesasar di dalam Pikiran
Pernah kubaca, manusia angkuh berkata:
“Akulah puncak segala yang sudah.
Dan mengandung segala yang datang.”
Sunglap kata, sunglap pikiran,
Ahli pikir, ahli penyair, pujangga-pujangga.
Semua mereka berputar-putar
Ke sasar di dalam pikiran
Semua suara ‘lah pernah kudengar,
Yang bodoh, yang bijaksana,
Yang bijaksana sebijaksananya,
Berpuluh abad sudah tuanya.
Tiada ubah-ubahnya,
Ah, membosankan belaka,
Permainan khayal bagi orang tiada bekerja,
Melupakan dunia yang nyata.
1943

Ciptakan Dunia Bahagia
Alangkah rapuh badan manusia
Walau seabad hidup di dunia
Hanya sedetik di samudra masa,
Lebih lama waktu terasa
Lebih hebat menderita raga dan jiwa
Oleh dikacau nafsu kebendaan,
Di atas bumi sedang berputar
Hilangkan angkara murka
Ciptakan bahagia di stasiun antara
Dari keabadian ke keabadian
1945

Perbaruan Tekad
Di tempatku terpencil jauh terasing
Kudengar suaramu penyanyi radio
Engkau menghibur hati dan jiwa
Orang yang sakit badan merana
Di tempatku terpencil jauh terasing
Kubaca madahmu, wahai pengarang
Kau alirkan rasa, kau atur pikiran
Terkuak kegelapan, menyinar benderang.
Kulihat pula sekeliling orang berjasa
Dokter dan suster, mantri dan kacung
Bekerja bersama dalam susunan
Melawan penyakit menumpas derita.
Demikian adanya hidup di dunia
Saling membantu bahagia membahagiakan
Ya, Tuhan, kembalilah tenaga, kuatlah sayapku,
Aku ingin turut berbakti.
1945

Mimpi dan Hidup
Pernah saudara bermimpi
Mendapat uang perak dan emas,
Lekas digenggam kuat dan keras,
Takut ‘kan hilang orang rampas,
Kemudian terinsyaf bangun,
Tiada sesen di dalam kantung?
Nampak saudara orang
Mengumpul harta dunia,
Memeras tenaga cepat lekas,
Inginkan harta limpah-limpahan,
Kemudian…
Diusung ke kubur
Di dalam kafan?
Saudara. Coba bandingkan:
Mimpi dan Hidup mana yang benar,
Dalam kedua tiada bawaan.
1942

Selintas Kesan
Genderang berderam-deram,
Sepatu berderap-derap,
Terompet meteret-tet-tet,
Sorak manusia riuh gempita.
Lihat mereka tegap dan gagah,
Arab, India, Tionghoa, dan Indonesia.
Berbaris rapat teguh bersatu,
Satu tujuan: Asia Raya!
Menderu melintas mesin udara,
Tamsil pelindung yang Maha Kuasa,
Atas rakyat berjuta-juta.
Seluruh Asia bangun berbangkit,
Melepaskan belenggu perbudakan Barat,
Menuju Sinaran Matahari Terbit.
(Dimuat dalam Panji Pustaka No. 20 Th. VI, 16 Maret 1942)

Doa
Di atas runtuhan lahir dan batin
Oleh gempa peperangan dunia
Dalam sedih dan duka dunia berjuang
Terlahir Negara Indonesia Merdeka
Semoga bangsa mulia sempurna
Senantiasa ingat kepada Tuhan
Penjelmaan lahir segala yang indah
Di dalam laku dan perbuatan
Ya, Allah, berilah ilham yang suci abadi
Dalam pekerjaan bangsa kami
Turut membentuk perdamaian dunia
Manusia utama lahir dan batin
1945