YASTI

Rabu, 12 April 2017

Kesedihan Yang Melanda

Kesedihan Yang Melanda

Judul Cerpen Kesedihan Yang Melanda
Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Fabel (Hewan), Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 12 April 2017


Pada suatu hari di sebuah hutan yang sangat lebat hiduplah berbagai macam hewan salah satunya ialah si anak kelinci yang bernama Lulu, Lulu adalah anak kelinci yang barusan lahir dia memiliki ayah dan ibu yang tinggal di sebuah pohon yang besar, Lulu sangat senang karena memiliki orangtua yang sangat baik hati yang merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Tahun demi tahun telah berlalu Lulu kini sudah besar, dia juga memiliki banyak teman di hutan ini salah satunya yaitu fugu si kucing, mereka berdua adalah teman baik, mereka suka menolong hewan-hewan yang sedang mengalami kesusahan.
Pada waktu itu di malam yang sangat gelap, Lulu sedang membantu ibunya membuat teh, karena biasanya keluarga Lulu sering minum teh pada malam hari sambil menikmati dinginnya udara malam hari. Tanpa disadari udara tiba-tiba menjadi sangat panas “Mengapa udara tiba-tiba sangat panas” gumam ibu Lulu sambil terheran-heran, “Tolong-tolonggg” tiba-tiba terdengar teriakan yang sangat keras, Lulu keluar melihatnya ternyata hutan yang ia tinggali terbakar dan api semakin menjalar.
“kemari ibu!” sahut Lulu sambil tergesa-gesa, “mengapa kamu berteriak Lulu?” jawab ibu Lulu “Hutan kita telah terbakar Bu, ayo cepat lari yah, bu” kata Lulu dengan raut muka yang sangat cemas.
Ayah Lulu sudah tua dan sulit berjalan sehingga Lulu tidak bisa berlari, api sudah mulai menjalar ke pohon tempat Lulu tinggal “tolonggg kami” teriak Lulu dengan keras, tanpa disadari Lulu terlepas dari genggaman orangtuanya, “ibuuu? ayahh? Kalian dimana?” teriak Lulu sekali lagi dengan bingung, tiba tiba Lulu pun pingsan karena susah bernafas.
Pada esok pagi yang cerah api sudah padam, tiba-tiba fugu memercikkan air ke wajah Lulu, “Lulu bangun!!!” fugu berkata dengan sangat cemas, setelah Lulu terbangun fugu menceritakan bahwa orangtua Lulu telah tiada karena terbakar oleh si jago merah, Lulu duduk termenung sambil menangis fugu berusaha menghiburnya tapi apa daya semua itu tidak bisa menggantikan semuanya
Setiap hari Lulu duduk termenung sambil ditemani fugu sahabatnya, fugu menasehati Lulu supaya tidak menangis lagi, lalu Lulu pun tersadar bahwa tiada guna menangis, daripada menangis Lulu bisa berdoa agar orangtuanya tenang di sana. Akhirnya Lulu sudah tidak merasa sedih lagi, dia sekarang sudah mengerti. Setelah itu Lulu tinggal bersama dengan Fugu, sahabatnya yang sangat baik.